[UTS No 4] Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Fluktuasi Nilai Tukar Kurs dari Sisi Permintaan dan Penawaran Mata Uang

Yudianto Ari Wibisono
11220741
3EA06

Jelaskan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi fluktuasi nilai tukar kurs, misalnya US$ terhadap Rupiah, baik dari sisi permintaan maupun dari sisi penawaran mata uangnya!

Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai fluktuasi kurs antara lain :

1. Perbedaan angka inflasi
Sebuah negara dengan tingkat inflasi yang konsisten lebih rendah menunjukkan peningkatan nilai mata uang, dimana daya belinya relatif meningkat terhadap mata uang lainnya dan biasanya disertai dengan suku bunga yang lebih tinggi pula.

2. Perbedaan pada suku bunga
Suku bunga, inflasi, dan nilai tukar sangat berhubungan antara satu dengan lainnya, dimana bank sentral memiliki wewenang dalam memanipulasi suku bunga dan tentu akan berpengaruh terhadap inflasi dan nilai tukar kurs sehingga berpotensi untuk mengubah tingkat suku bunga yang terdampak pada perubahan inflasi dan nilai mata uang.

3. Defisit akun berjalan
Defisit transaksi atau akun berjalan menunjukkan suatu negara menghabiskan lebih banyak dana pada perdagangan luar negeri daripada pendapatannya dan memiliki kewenangan dalam peminjaman modal dari sumber-sumber asing untuk menutupi defisit.

4. Utang publik
Utang negara merupakan momok menakutkan bagi sebuah negara dimana dapat dikatakan sebagai pintu masuk menuju inflasi. Skenario terburuknya adalah pemerintah terpaksa mencetak uang dalam skala besar untuk membayar utang tersebut, dan hal tersebut selain akan menimbulkan inflasi tentunya akan menyebabkan nilai tukar menjadi fluktuatif karena banyaknya uang yang beredar di negara tersebut.

5. Ketentuan perdagangan
Ketentuan perdagangan yang terkait dengan rekening giro dan neraca pembayaran berperan sebagai rasio perbandingan antara harga ekspor dan impor. Jika harga ekspor meningkat daripada harga impor, maka ketentuan perdagangannya menunjukkan angka yang relatif baik, demikian pula sebaliknya. Dengan begitu, nilai mata uang akan terpengaruh oleh harga-harga tersebut.

6. Stabilitas politik dan kinerja ekonomi
Negara dengan stabilitas politik dan kinerja ekonomi yang baik tentunya akan lebih menarik minat investor untuk berinvestasi di dalam negara tersebut. Semakin banyaknya investor yang berinvestasi, tentu semakin mendongkrak nilai mata uang suatu negara tersebut.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sang Revolusioner

Gambar
KRL Toei 6000, Sang Revolusioner KRL Toei 6000 set 6121F di Dipo Bukit Duri, 2000.  Sumber : Dodo Chan KRL (Kereta Rel Listrik) seri Toei 6000 mulai berdinas di Jalur Mita yang merupakan jalur metro subway di Jepang. Pertama kali beroperasi pada tahun 1969. Karir Toei 6000 di Jepang berakhir kala Kaisar Akihito mengunjungi Indonesia pada tahun 1999. Kaisar Akihito prihatin melihat buruknya kondisi perkeretaapian di Jabodetabek pada kala itu. Akhirnya beliau memutuskan untuk menghibahkan KRL Toei 6000 secara besar-besaran dalam rangka memodernisasi perkeretaapian Jabodetabek memasuki abad ke-21. Akhirnya pada awal Agustus tahun 2000 sebanyak 14 rangkaian telah tiba di Pelabuhan Tanjung Priok dan langsung ditarik ke Dipo Bukit Duri untuk dilakukan penyesuaian kondisi lintas. Kedatangan Toei 6000 di Indonesia menandai kebangkitan perkeretaapian di Jabodetabek. Kehebohan terjadi dimana-mana, banyak masyarakat antusias menyaksikan tonggak baru sejarah kereta listrik di Jabodetabek. Rang...
Baca selengkapnya

[UTS No 3] Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Perekonomian Indonesia menggunakan Pendekatan Circular Flow of Income

Yudianto Ari Wibisono 11220741 3EA06 Jelaskan dampak pandemi covid-19 terhadap perekonomian Indonesia! Lengkapi jawaban saudara dengan menggunakan pendekatan circular flow of income ! Pandemi covid-19 berdampak utama pada sektor perekonomian Indonesia dimana yang paling terasa adalah mulai berkurangnya kontribusi investor terhadap pasar yang pada akhirnya menyebabkan turunnya harga saham pada beberapa perusahaan. Kebijakan yang diterapkan pada masa pandemi seperti pembatasan kegiatan sosial memicu perlambatan kegiatan ekonomi, masyarakat dipaksa untuk tetap berada di rumah dan mengurangi mobilisasi, hal tersebut menyebabkan perputaran uang menjadi terganggu karena banyak masyarakat yang hanya beraktivitas apa adanya saja. Terlihat dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada Maret 2020 yang anjlok menjadi -2,07%, dimana pada tahun sebelumnya mencapai hingga 5,02%. Selain itu akibat penurunan perekonomian pun turut berdampak pada meningkatnya pengangguran, dimana banyak perusahaan yang melakuk...
Baca selengkapnya